Kamis, 01 Desember 2011

Puisi dalam renungku


Hilang

Lembut yang kuresapi
keindahan yang kukecup
Damai yang kupeluk
Kemesraan yang kunikmati
Teduh yang kumiliki
Impian yang kuarungi
Nafsu yang kukuasai
Alunan yang kudendangkan
Cinta yang kudambakan
Jiwa yang kurindukan
Dia telah hilang

11 Dzul Hijjah 1432 H
The Fach An-Najwa

RENUNG
Muncul dari hati
Dan semoga akan masuk dalam hati


Aku akan berpuisi
Meski mungkin tak berisi
Karena ini hanyalah sebuah imajinasi
Mentari menyambut pagi
Di atas embun suci
Sinar kemuningnya menari
Ia datang dengan sejuta manfa’at
Dan akan datang dengan setumpuk lara
Kedamaian terang di wajah mentari
Tapi kesengsaraan akan terumbar olehnya
Banyak yang tak sadar
Bahwa semua nikmat ini akan hilang
Karena nikmat dunia hanyalah sebab
Sebab menuju thoriqot hancur di akhirot
Sedang nikmat akhirot adalah akibat
Akibat kesengsaraan dari dunia fana
Sholihin

Inilah aku
Dosa……….
Tak ada satu kata untukmu
Terlalu anggun gaun di bahumu
Ku tak sanggup tuk menanggalkannya
Mataku buta karena hijabmu
Hanya satu kata yang bisa ku ucap
Saat kau tanggalkan hijabmu
“apa yang ku lakukan”
“apa yang ku perbuat”
“kenapa ku lakukan semua ini?”
Dosa ………
Apa yang kau  lakukan?
Kenapa ku selalu takluk tunduk padamu
Kenapa ku selalu mengulurkan tangan untukmu
Jauh di sana, di lubuk hatiku yang terdalam
Ingin ku bunuh dirimu
Dengan ketajaman sebuah keimanan
Dengan taqwa yang terbakar
Tapi apa dayaku
Imanku  masih keropos
Takwaku melayang-layang
Bagai seuntai kertas
Yaa Rob…. Berikan aku hidayah-Mu
Sholihin