Sabtu, 26 November 2011

Bulan Masehi Titipan Bangsa Romawi

Menyambut akhir dan awwal tahun di bulan Muharram serangkaian acara dilaksanakan di Pondok Pesantren Langitan, rangkaian acara dimulai pada hari jum'at malam sabtu pukul 20.00 Wis dengan pengajian umum yang di sampaikan oleh beliau Ust. Fadhil An Nadwi (salah satu alumnus Pondok Pesantren Langitan yang menempuh pendidikanya di india ) beliau yang terkenal dengan ketegasanya dalam mensyiarkan agama serta pembenaran sejarah menguraikan beberapa hal berkaitan dengan pemberian nama bulan masehi.
Bulan masehi banyak yang terambilkan dari kata bahasa Latin Romawi seperti bulan januari adalah nama sebuah patung yang mempunyai wajah dua, satu menghadap depan dan satunya lagi menghadap ke belakang. Sedang februari adalah sebuah tradisi Negara romawi dalam bentuk kesucian, tradisi ini sangat tidak sesuai dengan ajaran islam. Setiap bulan februari ada acara penyucian ummat oleh kaum romawi.  Maret adalah bulan urutan ke tiga dalam bulan masehi. maret ini berasal dari romawi yang artinya patung. Patung dalam ungkapan bulan ini adalah nama dewa perang yang acapkali dipuja ketika mau melakukan peperangan. Bulan april, nama ini berasal dari nama seorang dewi cinta. Mei adalah nama seorang raja, begitu pula bulan juni. Bulan juni adalah nama raja Junius yang artinya feminisme.  Sedang bulan juli adalah nama seorang raja asalnya adalah Julius (raja romawi) juli ini sebenarnya bukan nama asli tapi perubahan nama dari seorang raja yang mempunyai nama kintilis.  Karena sang raja ingin diabadikan namanya  maka nama kintilis dirubah menjadi Julius dan sebutkan dalam kalender pada urutan ke tujuh. begitu juga agustus adalah nama seorang raja dengan nama aslinya agustius. September berasal dari kata sep dan ada pada nomor Sembilan dari urutan bulan masehi namun kata September yang berasal dari kata sep dalam kata bahasa yunani artinya adalah tujuh, Oktober berasal dari kata Oktu yang artinya adalah delapan namun oktober dalam urutan bulan masehi ada pada urutan sepuluh. November berasal dari bahasa latin nopem yang artinya Sembilan namun pada urutan di bulan masehi berada pada urutan sebelas. Adapun desember ini memang diletakan paling akhir. Pada kata bulan masehi tersebut kenapa tidak cocok dengan urutan pada artinya,! Nah disinilah letak kebingungan para sejarawan. Adakah maksud tertentu dari peletakan serta cara urutan bulan masehi oleh orang terdahulu!. Yang jelas kata dalam bahasa tersebut berasal dari bahasa latin romawi yang notaben adalah bangsa kaum yahudi. Pertanyaanya adalah kenapa bulan tersebut lebih terkenal oleh kalangan orang islam dibandingkan dengan bulan Hijriah. Inilah letak kesalahan awwal bagi kita yang tidak mengunakan bulan hijriah sebagai tendensi dalam urusan Keseharian.(Oleh : Maqdum)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar