Menyambut akhir
dan awwal tahun di bulan Muharram serangkaian acara dilaksanakan di Pondok
Pesantren Langitan, rangkaian acara dimulai pada hari jum'at malam sabtu pukul
20.00 Wis dengan pengajian umum yang di sampaikan oleh beliau Ust. Fadhil An
Nadwi (salah satu alumnus Pondok Pesantren Langitan yang menempuh
pendidikanya di india ) beliau yang terkenal dengan ketegasanya dalam mensyiarkan
agama serta pembenaran sejarah menguraikan beberapa hal berkaitan dengan pemberian
nama bulan masehi.
Bulan masehi
banyak yang terambilkan dari kata bahasa Latin Romawi seperti bulan januari
adalah nama sebuah patung yang mempunyai wajah dua, satu menghadap depan dan
satunya lagi menghadap ke belakang. Sedang februari adalah sebuah tradisi
Negara romawi dalam bentuk kesucian, tradisi ini sangat tidak sesuai dengan
ajaran islam. Setiap bulan februari ada acara penyucian ummat oleh kaum
romawi.
Maret adalah bulan urutan ke
tiga dalam bulan masehi. maret ini berasal dari romawi yang artinya patung.
Patung dalam ungkapan bulan ini adalah nama dewa perang yang acapkali dipuja
ketika mau melakukan peperangan. Bulan april, nama ini berasal dari nama
seorang dewi cinta. Mei adalah nama seorang raja, begitu pula bulan juni. Bulan
juni adalah nama raja Junius yang artinya feminisme.
Sedang bulan juli adalah nama seorang raja
asalnya adalah Julius (raja romawi) juli ini sebenarnya bukan nama asli tapi
perubahan nama dari seorang raja yang mempunyai nama kintilis.
Karena sang raja ingin diabadikan namanya
maka nama kintilis dirubah menjadi Julius dan
sebutkan dalam kalender pada urutan ke tujuh. begitu juga agustus adalah nama
seorang raja dengan nama aslinya agustius. September berasal dari kata sep dan
ada pada nomor Sembilan dari urutan bulan masehi namun kata September yang
berasal dari kata sep dalam kata bahasa yunani artinya adalah tujuh, Oktober
berasal dari kata Oktu yang artinya adalah delapan namun oktober dalam urutan
bulan masehi ada pada urutan sepuluh. November berasal dari bahasa latin nopem
yang artinya Sembilan namun pada urutan di bulan masehi berada pada urutan
sebelas. Adapun desember ini memang diletakan paling akhir. Pada kata bulan
masehi tersebut kenapa tidak cocok dengan urutan pada artinya,! Nah disinilah
letak kebingungan para sejarawan. Adakah maksud tertentu dari peletakan serta
cara urutan bulan masehi oleh orang terdahulu!. Yang jelas kata dalam bahasa
tersebut berasal dari bahasa latin romawi yang notaben adalah bangsa kaum
yahudi. Pertanyaanya adalah kenapa bulan tersebut lebih terkenal oleh kalangan
orang islam dibandingkan dengan bulan Hijriah. Inilah letak kesalahan awwal
bagi kita yang tidak mengunakan bulan hijriah sebagai tendensi dalam urusan Keseharian.(Oleh :
Maqdum)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar